Kamis, 07 Agustus 2008

kemerdekaan, sudahkah ??

63 tahun hari kemerdekaan telah berlalu. Tiap tahun bangsa Indonesia merayakan kemenangan ini dengan luapan kegembiraan. Geperlap merah putih mewarnai segenap penjuru negeri ini. Perayaan hari kemerdelkaan lazimnya dirayakan oleh seluruh warga Negara baik yang berada di perkotaan hingga pedesaan. Hal ini dilakukan oleh warga dengan berbagai macam cara dan bentuk sesuai dengan kondisi dan budaya di daerah masing-masing. Mengingat bangsa Indonesia memang heterogen.

Berbagai kegiatan yang diselenggarakan warga seolah menyampaikan pesan mulia bahwa bangsa ini telah merdeka dan lepas dari penjajahan bangsa asing. Namun demikian di balik itu masih ada permasalahan besar yang tidak diketahui oleh sebagian besar dari warga Negara Indonesia ini. Bahwa bangsa ini pada kenyataannya memang sudah merdeka, namun belum seratus persen. Kemerdekaan yang kita lihat hanyalah secara fisik saja. Orang melihat bahwa saat ini sudah tidak ada berbagai bentuk penindasan oleh bangsa asing yang menyebabkan kelaparan dan rusaknya berbagai fasilitas. Akan tetapi orang banyak yang tidak menetatui bahwa secara politik, ekonomi, social, maupun pemikiran, bangsa dan Negara Indonesia masih under setting pihak asing. Penjajahan ini bersifat laten dan sangat halus, hingga sebagian besar rakyat Indonesia justru turut memberikan legitimasi.

Akibat dari penjajahan tersebut, bangsa ini seolah kehilangan karakteristik dan jati diri yang sesuai dengan Ideologi Pancasila, seperti nilai-nilai gotong royong lambat laun mulai memudar. Para pemuda yang notabenenya sebagai penerus bangsa (iron stock) tidak lagi bangga dengan ke Indonesiaannya. Mereka menjadikan budaya bangsa lain sebagai bench mark dalam kehidupan kesehariannya, karena dianggap lebih modern.

Penjajahan seperti ini tidak dapat dilihat secara kasat mata layaknya peperangan fisik. Akan tetapihanya dapat dirasakan melalui pemahaman dan membutuhkan wawasan yang cukup. Hal-hal seperti ini tidak dapat dipandang dari sisi pragmatisnya saja. Sementara rakyat kecil banyak yang hanya memiliki pemikiran yang pragmatis, makanya banyak yang tertipu oleh kondisi fisik.

Dengan memiliki sumberdaya alam yang memadahi sudah seharusnya bangsa ini tidak terlenakan olehnya. Masing-masing pihak harus bahu membahu untuk menciptakan bangsa yang maju dan mandiri. Perubahan harus dimulai dari hal yang terkecil, yaitu dimulai dari tiap individu. Semua harus menyadari bahwa untuk menciptakan bangsa yang maju diperlukan kemandirian dalam segala aspek kehidupan. Setiap orang hrus memberikan kontribusinya meskipun dalam bentuk prestasi-prestasi kecil.

Karena pada hakikatnya pembangunan bangsa tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Tetapi harus ada sinergitas antara usaha yang dilakukan oleh pemerintah dengan partisipasi masyarakat. Terlebih dalam system demokrasi di Indonesia ini, dimana rakyat diberikan kesempatan untuk berbicara dan berpendapat, sehingga memudahkan dalam memberikan control trhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Pasalnya saat ini pemerintah sendiri justru dalam kondisi yang tidak netral. Banyak diantara pejabat yang notabenenya actor kebijakan tidak bias membendung telkanan dan pengaruh dari luar.

Negara yang maju maju perlu didukung oleh dua hal, yakni pemerintahan yang baik dan masyrkat yang cerdas. Keduanya akan saling menguatkan satu sama lain.pemerintah memiliki fungsi mengatur dan mengelola Negara dan rakyat.. sedangkan masyarakat berperan penting untuk mensukseskan setiap program pemerintah dan memberikan control terhadap kerja pemerintah.

Sabtu, 16 Februari 2008

Training Motivasi Kewirausahaan

Giliran Dept. Kebendaharaan yang dapet gawe. kali ini departemen yang terkenal paling kaya+pelit ini berencana mengadakan training motivasi kewirausahaan. tanggalnya 26 Februari 2008. trainernya dari pusat pengembangan kewirausahaan UNS. tempatnya di ruang seminar fisip uns. banyak yang mengira ini training kewirausahaan, tapi tunggu dulu! ini training motivasi kewirausahaan. bedanya kalo training kewirausahaan lebih condong untuk memberi pemahaman skill enterpreneurship, maka training ini lebih difokuskan pada pemunculan semangat dan merubah pola pikir mahasiswa yang selama ini kalo lu2s cari kerja, menjadi membuat lapangan kerja. dateng ya??insya ALLAH gratis

Training Leadership



Pada tanggal 22 Januari lalu, HIMAGARA mengadakan pelatihan kepemimpinan politik. tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan wacana bagi mahasiswa secara umum untuk dapat mempelajari dan meningkatkan skill kepemimpinan. hadir sebagai trainer adalah muh. Zuhdan dan juga Bp. Bandung dari DPRD Surakarta